ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Sabtu, 26 Juni 2010

Hal mengerikan di balik pembuatan Jeans

Jeans adalah sejenis pakaian dari kain drill dapat berupa celana ataupun baju (jaket).
Asal muasal Blue Jeans adalah seragam para pekerja tambang di San Fransisco.
Levi Strauss yang awalnya membuka usaha kain terpal berbahan kain linen untuk menutup materi di pertambangan, mencium sebuah peluang saat memperhatikan celana yang dipakai para penambang cepat sekali rusak.

Strauss pun terpikir membuat celana kerja dari bahan kain kanvas, tak disangka celana itu laku keras dan tanpa disadari menjadi seragam para pekerja tambang.
Namun karena nggak semua pekerja suka dengan bahan kanvas, Strauss mulai menggunakan bahan lain yang dipesannya dari Genoa, Italia.
Para pemintal disana menyebut bahan tersebut ‘Genes’, dan Strauss mengubahnya menjadi ‘Jeans’.

Sejak saat itulah celana Jeans diproduksi secara besar-besaran dan mulai mendunia. Begitulah sejarah singkat tentang asal muasal penciptaan pakaian berbahan jenis Jeans.

But did you know, Jeans yang hampir setiap hari dipakai manusia seantero dunia itu ternyata salah satu penyumbang kerusakan lingkungan.
Ternyata para produsen Jeans ternama yang produknya seringkali kita pakai menggunakan cara yang tidak sehat saat mengolahnya.

Produsen ini sengaja memilih negara ke tiga di Afrika dan Asia, yang para pekerjanya RELA dibayar murah. Tapi yang PARAH adalah pabrik-pabrik Jeans itu membuang limbahnya sembarangan dan menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar pabrik.

Banyak sekali bahan kimia berbahaya yang digunakan, agar Jeans terlihat bagus dan menarik. Misalnya Sodium Hidroxide yang bisa menyebabkan chemical burns, dan Calcium Hypochlorite yang dipakai untuk membersihkan dan membleaching Jeans yang sudah jadi. And you know what, bahan kimia terakhir yang disebut sangatlah berbahaya bagi paru-paru.

Dan untuk Jeans yang buluk atau belel, proses pengolahannya akan semakin sulit dan lagi-lagi memakai bahan kimia bernama Potassium Permanganate setelah sebelumnya di amplas terlebih dahulu agar warna pudarnya terlihat ok.
Setelah warna pudar Jeans-nya terlihat sempurna, Jeans dicuci dengan softener sebelum dipak dan dikirim ke toko.

Di Mexico, ada 700 perusahaan laundry khusus untuk Jeans, yang membuang limbahnya secara tidak terorganisir. Hasilnya? Air irigasi pertanian menjadi berwarna biru, kuning dan hitam. Tumbuhan mati sehingga industri pertanian pun banyak yang gagal panen. Penduduk sekitar pun merasakan gatal-gatal dikulit mereka.

Fakta lainnya (yang lagi-lagi berhubungan dengan bahan kimia), setiap tahunnya produsen Jeans mengeluarkan uang sebesar US $ 2,6 milyar hanya untuk membeli PESTISIDA agar lahan kapasnya tidak terserang hama. Dan Pestisida yang mereka gunakan adalah jenis Pestisida yang termasuk paling berbahaya, seperti Aldicarb, Phorate, Methamidophos dan Endosulfan.

Pestisida jenis ini bisa meracuni petani, mengkontaminasi tanah dan air serta membunuh serangga dan micro organism yang menguntungkan bagi kesuburan tanah.


Pssst, bukan bermaksud menakut-nakuti atau menyuruh kalian untuk meninggalkan Jeans lho ya, tapi cuma sekedar menginformasikan saja.
Isu tentang global warming dan kerusakan lingkungan akhir-akhir ini sering banget mampir ditelinga kita, dan hal itu benar adanya.
Jadi kalo kita mau peduli, nggak usah jauh-jauh, mari kita mulai dari diri kita sendiri dulu, dengan cara nggak usah deh ngikutin trend pakai Jeans Belel dan nggak usah beli Jeans dari produsen ternama. Karena semakin terkenal merk Jeans, justru semakin besar peran mereka (dan kita juga tentunya) dalam merusak lingkungan.

So, do it now for a better future!!! ^_^