ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Senin, 05 Juli 2010

teori evolusi VS kebenaran

Pernah kepikiran nggak, kenapa seorang Charles Darwin dari abad ke sembilan belas mengemukakan teori evolusi???

Teori evolusi yang menyatakan bahwa spesies di bumi bukan ciptaan-Nya, melainkan MUNCUL MENJADI ADA akibat proses yang dikendalikan secara penuh oleh peristiwa KEBETULAN.

Darwin berpendapat bahwa semua spesies berevolusi secara bertahap dari satu nenek moyang yang sama. Tapi, pertanyaan tentang BAGAIMANA MAHLUK HIDUP PERTAMA MUNCUL MENJADI ADA tidak pernah diulas dalam bukunya yang konon legendaries {the origin of species) terbit tahun 1859.

Adalah anggapan umum saat itu, bahwa katak dapat muncul dengan sendirinya dari Lumpur dan serangga dari sisa makanan. Sejumlah percobaan dilakukan untuk membuktikan teori ini. Misalnya, segenggam gandum diletakkan pada kain kotor, dan tikus akan muncul darinya. Belatung pada daging juga dijadikan bukti bahwa kehidupan dapat muncul dari benda tak hidup.

Namun diabad kedua puluh, para evolusionis yang berusaha untuk menjelaskan asal-usul kehidupan (berdasarkan teori Darwin) selalu berakhir dengan kegagalan.

Jefrey Bada, professor Geokimia dan pendukung utama teori evolusi, mengakui fakta ini dalam majalah Earth edisi Februari 1998, yang termasuk diantara literature evolusionis terkemuka :

“kini saat kita meninggalkan abad dua puluh, kita masih menghadapi masalah terbesar yang kita punyai saat memasuki abad baru, yaitu ‘BAGAIMANA KEHIDUPAN MUNCUL PERTAMA KALI DIBUMI ???”

Fred Hoyle seorang pakar matematika dan astronomi Inggris terkemuka memaparkan kemustahilan ini dengan sebuah contoh :

Kemungkinan terbentuknya kehidupan tingkat tinggi secara KEBETULAN dapat disamakan dengan kemungkinan angin tornado yang ketika melintasi tempat pembuangan barang bekas, tiba-tiba sebuah pesawat Boing 747 langsung tercipta setelah berlalunya angin.



Penemuan struktur molekul DNA yang ditemukan dua ilmuwan, James Watson dan Francis Crick, pada tahun 1955. menunjukkan bahwa kehidupan ternyata lebih kompleks dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Walaupun Francis Crick seorang evolusionis tulen, akhirnya ia mengakui bahwa struktur seperti DNA tidak akan pernah muncul secara kebetulan.

Dan masih banyak evolusionis-evolusionis lain yang ingin mengungkapkan betapa benarnya teori evolusi ini, tapi yang mereka dapatkan justru kebenaran-kebenaran hakiki, bahwa tidak akan pernah ada mahluk yang tercipta secara kebetulan walaupun binatang yang paling kecil sekalipun.

Kemungkinan besar fosil-fosil menyerupai kera yang selama ini dianggap sebagai moyangnya manusia hanyalah spesies kera yang sudah punah.

Kalo melihat dari tempat-tempat penggalian fosil selama ini, mungkin nggak sih kalo para ilmuwan, arkeolog, ahli paleoantropologi dan sejenisnya sudah salah tempat???

Coba deh ’melirik’ sekilas dari kisah-kisah di Al-qur’an, yang menunjukkan hahwa manusia pertama dibumi adalah Adam dan Hawa, dan menurut kisah-kisah itu nenek moyang manusia itu tinggal di daerah Timur Tengah.

Dan kemungkinan besar dibelahan bumi lainnya saat itu hanya dihuni oleh hewan-hewan
(anak cucu nabi Adam belum merantau ke belahan bumi yang lain) dan karena struktur tubuh salah satu hewan ini (gorila, monyet dsb) menyerupai tubuh manusia, maka para ilmuwan ini menobatkan hewan ini sebagai nenek moyang manusia.

Padahal menurut ensiklopedia, sel otak manusia lebih besar (yaitu 100 milyar sel otak) daripada simpanse dan sejenisnya yang hanya memiliki 10 milyar sel otak.

Setelah mengetahui semua ini, masihkah kamu mau dikatakan keturunan monyet atau sejenisnya???!

Tidak ada komentar: