ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Jumat, 20 Januari 2012

curhat seorang jomblo akut


Jadi jomblo nggak selamanya menyenangkan. Beberapa buku (bahkan banyak) sering ‘mengatakan’ jomblo adalah anugerah, dimana kamu bisa ngelakuin banyak hal tanpa harus mengkhawatirkan perasaan pasangan.
Dititik itu, semua benar. tapi sadarkah para penulis itu, bahwa setiap kebaikan akan selalu diikuti keburukan. Begitu juga dengan status jomblo. Disamping menyenangkan, sebuah rasa menyakitkan selalu mengintai setiap saat dan kapan saja ada peluang, ia akan muncul kepermukaan.
Menjadi jomblo adalah takdir namun bukan kutukan. Jomblo akan terasa menyakitkan bila orang-orang sekitarmu selalu membicarakan tentang gebetan, pacar dan mantan pacar (yang masih setia menanti mereka a.k.a CLBK) selama 24 jam penuh.
Mereka bercerita tanpa mempedulikan sedikit pun perasaan seorang jomblo yang melongo dengan mupeng plus berliuran (iuh… parah banget kan?!) disebelah mereka. Belum lagi hal yang diceritain selaluuuuuuu itu lagi-itu lagi.
“Ih, aku tuh benci banget sama A. omongannya nggak bisa dipegang, plin-plan gitu deh. Makanya aku putusin dia.”
Baru dengar sepenggal kalimat ini aja si jomblo disebelah langsung berpikiran, ‘wuidih, hebat banget nih cewek. Tegas gellllaaa,’ seraya memandang takjub.
Eh, belum setengah jam ngomongin si A, tu cewek cerita lagi sambil jari-jarinya terus aja mencet-mencetin HP kayak noyor kepala anak tetangga yang buandel. “Tadi malam aku nangis loh, asli baru kali itu aku nangis gara-gara cowok. Kata-katanya itu dalam banget,”
“Memangnya dia ngomong apa? Pasti menyakitkan. Dia kan kalo ngomong memang gitu,” timpal seorang teman yang nota bene juga mantan cowok gebetan tu cewek.
Sampai disini si jomblo masih bengong dan melongo ngedengerin pembicaraan ngga mutu itu. Status si jomblo saat itu bagaikan obat nyamuk.
“Nggak ada yang tau kata-katanya, cuma aku aja yang tau,” sahut tu cewek dengan bangganya. (ya iyalah secara dia yang sms-an ama tu cowok,  gimana yang lain bisa tau coba?). tapi nggak perlu lama-lama menunggu, tu cewek langsung cerita panjang X lebar perihal penyebab dia mengeluarkan airmata (Bombay?!)
Ntah mereka sadar atau nggak atau memang nggak peduli, didekat situ ada teman mereka yang menderita jomblo akut, yang mau tidak mau harus mendengarkan obrolan itu. Sebuah obrolan dengan tema dan judul yang selalu sama setiap harinya. Sampai-sampai si jomblo hapal nama-nama cowok yang mereka rumpiin.
Mau tidak mau, suka tidak suka, si jomblo harus menelan ‘pil pahit’ itu bulat-bulat.
Menyandang status jomblo ternyata nggak semudah mencukur bulu ketek, yang tinggal ambil alat cukur dan langsung dapat memangkasnya hingga bersih.
Jomblo, ibarat jalan setapak berliku nan licin menuju puncak gunung tertinggi yang apabila salah langkah sedikit saja maka akan tergelincir (menjadi lesbi? @_@ ) wkwkwkwkw….
Jomblo juga seperti makanan paling nggak enak sedunia tapi harus tetap dimakan kalo nggak mau mati kelaparan.
Dan sadar atau tidak, bila seorang jomblo sudah merasakan tanda-tanda diatas bisa dipastikan dia sudah memasuki tahap yang menjengkelkan. Ada beberapa cara halus yang bisa dilakukan si jomblo untuk ‘menyentil’ teman-temannya yang tak berperasaan itu agar mereka dapat mengerti kemalangan si jomblo tersebut.
Pertama, dengan menggantung karton didepan dada yang bertuliskan, “Please, kasihani pengidap jomblo akut disebelah kalian.”
Atau
“Kesenangan kalian adalah kesengsaraan kami para jomblo.”
Atau yang sedikit ekstrem, begitu orang-orang tak berperasaan itu memulai cerita dengan topik yang sama,  langsung deh obrak-abrik isi rumah. Mulai ngeberantakin cucian kotor, mecahin piring-piring, ngeluarin baju-baju dalam lemari terus ngelempar lemarinya ke orang yang lagi lewat didepan rumah (salah sendiri, jalan nggak liat-liat suasana hati si empunya rumah).
Nah, kalo teman-teman yang tak berperasaan tadi menanyakan sebab perlakuan barbar tadi dengan ekspresi takut dan bingung, baru deh dijawab so so so santai, “Mau nyari cowok, biar bisa ikutan nimbrung bareng kalian. Ya kali aja diantara barang-barang itu ada cowok yang lagi ngumpet.”
The last but not least, manusia ternyata benar-benar makhluk yang nggak memiliki rasa puas. Terbukti dari cerita-cerita yang sering mampir ditelinga, setiap kali mereka menemukan satu aja kelemahan dalam diri si cowok, udah……. Itu artinya game over untuk hubungan mereka.
Ckckckck kalo dipikir-pikir mana ada sih manusia yang sempurna. Semua pasti punya kelemahan. Ntah yang bibirnya manyun, hidungnya bengkok, matanya timbilan dll dsb.
Tapi begitulah cara pandang anak muda jaman sekarang (tentu aja yang selalu eksis meng-update pacar-pacar mereka). Sementara yang berpredikat jomblo akut nan lumutan, masih aja jalan ditempat, celingak-celinguk memandangi sekeliling kalo-kalo ada tangan melambai yang memanggil (untuk nanya alamat palsu?!).






1 komentar:

elbombay mengatakan...

Kereen, Ternyata pembahasan kita sama ya sama - sama tentang jomblo hehe. Gue Setuju sama tulisan lu diatas karena pada dasarnya Jomblo Juga Manusia... Lanjutkan Gan...!!!

Jangan lupa mampir ke blog ane ya gan, isinya mengupas pertanyaan seputar Jomblo cuma dibikin banyolan dikit dan cuma buat seru seruan aja...


Jomblo Juga Manusia


elbombay.blogspot.com