ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Rabu, 26 Januari 2011

Semakin hari bumi semakin menjadi rimba bagi para penghuninya. Dimana yang kuat akan selalu menindas yang lemah. Yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin melarat. Tidak ada lagi rasa kasih sayang dan menyayangi dihati mereka. Yang tertinggal hanya keegoisan dan semangat untuk menambah pundi-pundi kekayaan.
Bahkan ajaran agama pun semakin dilupakan. Bagi mereka, agama hanyalah sebuah label yang menyatakan ‘status’, tidak lebih.
Beberapa contoh mereka yang harus menghadapi hukum dan masuk penjara karena masalah yang amat sangat sepele :
a) 1 pebruari 2010, Pengadilan Negeri Bojonegoro memvonis pasangan suami istri Supriyono , 19 tahun dan Sulastri, 19 tahun, warga desa Sukorejo, kota Bojonegoro, Jawa Timur. Dengan hukuman tiga setengah bulan penjara karena mencuri setandan pisang dari pekarangan tetangganya.
b) 17 Maret 2010. Suami istri Anto Lasim, 70 tahun dan Djamila Nani, 75 tahun, keduanya warga kecamatan Telaga, kabupaten Gorontalo, didakwa mencuri enam batang bambu sepanjang 8 meter.
c) 5 Oktober. Pengadilan Negeri Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Memvonis Supriyadi bin Nurajid, 40 tahun, warga desa Meranti, kecamatan Kejayan, kabupaten Pasuruan, dengan hukuman 1 tahun 20 hari penjara. Dia didakwa mengambil dua buah singkong senilai tidak lebih dari Rp. 1000,- dari kebun milik tetangganya, Abdullah.
d) 26 Oktober. Dua pasangan suami istri, Kamsu, 75 tahun dan Sahita, 65 tahun. Serta Suryadi, 35 tahun, dan Maryati, 28 tahun. Dituntut hukuman 1 bulan 3 hari oleh Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur. Karena mencuri 6 kilogram buah asam di Tegalan desa Jatisari pada 9 Juli 2010. Pengadilan akhirnya membebaskan mereka.
e) 27 Oktober. Pengadilan Negeri Tangerang, Banten. Menuntut Rasminah binti Rawan, 55 tahun, dengan hukuman 5 bulan penjara karena mencuri enam piring dan 1,5 kg buntut sapi milik majikannya. Namun pengadilan membebaskannya pada 22 Desember 2010.
f) 27 Oktober. Waliyah, 57 tahun, asal Slawi, kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Divonis 3 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Pekalongan karena terbukti mencuri lima buah permen coklat disebuah pusat belanja di Pekalongan. Dia sudah dipenjara sejak 30 Juli 2010 dan langsung bebas saat vonis dibacakan.

Sementara mereka yang hanya ‘mencicipi’ penjara dan hokum hanya untuk formalitas saja diantaranya :
a) Artalyta Suryani. Yang ‘kedapatan’ memiliki sel mewah dengan AC, TV, boks bayi, dan kamar mandi dengan toilet duduk di dalam LP.
b) Aulia Pohan. Yang merupakan besan presiden, terlibat kasus korupsi Yayasan Bank Indonesia dan hanya divonis 4,5 tahun. Dan masih mendapatkan remisi sebanyak 15 bulan.
c) Syaukani Hasan Rais. Mantan bupati Kukar yang terbukti terlibat kasus korupsi sebesar 34 miliar. Diberikan grasi berupa pengurangan pidana dengan alasan sakit, namun setelah dibebaskan justru ‘beliau’ ini menjadi sehat.
d) Gayus Tambunan. Terdakwa mafia pajak dan sudah di sel, namun masih bisa berjalan-jalan plesir keluar kota bahkan keluar negeri setelah sebelumnya menyogok pegawai rutan.


Dan masih banyak contoh-contoh yang menunjukkan bahwa keadilan hanya milik mereka yang memiliki materi. Sementara untuk rakyat jelata, yang ada hanya ungkapan “orang miskin jangan pernah berani-berani menampakkan wajah dihadapan orang kaya, kalo masih ingin hidup tentram.”
Tapi mereka lupa, bahwa dihari akhir nanti ada sebuah pengadilan yang benar-benar adil, yang menghitung segala sesuatunya sampai hal yang paling kecil sekalipun. Itulah pengadilan Yang Maha Kuasa. Sebuah pengadilan yang tak memandang kaya atau miskinnya seseorang.

cantik dengan senyum

Zaman dahulu disebuah wilayah ada sebuah kerajaan dimana sang pangeran ingin segera menikah. Dia pun meminta kepada penasihat kerajaan untuk mencarikan seorang istri yang pantas baginya. Dia memberikan syarat agar calon istrinya itu berparas cantik, bahkan wanita tercantik yang ada diwilayah kerajaan itu.
“kalau begitu, tuan tidak memiliki pilihan lain, selain wanita bernama Jamilah,” jawab sang penasihat.
Sang pangeran pun pergi secara sembunyi-sembunyi untuk melihat sosok wanita bernama Jamilah. Namun tak berapa lama, dia kembali mendatangi sang penasihat dengan sedikit marah, “Kamu menipuku. Dia hanyalah wanita biasa yang tidak terlalu cantik, bahkan mungkin bisa dibilang jelek.”
Sang penasihat hanya tersenyum, dan dengan percaya diri dia berkata, “Kembalilah kepadanya dan coba tuan cari tau tentang dia. Perhatikan dan cobalah pikirkan tentang dirinya.”
Dengan sedikit terpaksa sang pangeran kembali mencoba mencari informasi tentang Jamilah. setiap orang yang ditanyai mengenai Jamilah selalu memberikan jawaban yang tidak masuk akal baginya. Mereka selalu saja menjawab,”Jamilah sungguh nama yang sesuai.”
Sang pangeran semakin kesal dengan jawaban-jawaban mereka, “Mereka semua buta,”
Salah seorang anak kecil mendekatinya dan berbisik, “Bahkan dia adalah wanita paling cantik.”
Kekesalan pangeran langsung berubah menjadi amarah, namun anak kecil tadi menarik bajunya dan berkata,”Apakah tuan tidak pernah melihat senyumnya?,”
Sang pangeran menjadi penasaran dengan kata-kata anak tadi. Dia pun kembali mengikuti Jamilah secara sembunyi-sembunyi. Dari kejauhan ia melihat Jamilah didatangi tetangganya. Jamilah pun tersenyum sambil memberikan sekotak manisan kepada tetangganya itu.
Sang pangeran mulai kagum dan tanpa sadar bergumam, “Apakah seluruh burung didunia ini berkicau di satu waktu? Apakah ribuan bunga tumbuh secara tiba-tiba? Apakah bulan bersembunyi selama satu tahun, kemudian kembali lagi dan memberikan sinarnya setelah gelap yang sangat lama? Ah senyuman itu, betapa indahnya!.”
Jamilah tersenyum kepada seorang anak kecil sambil memberikannya permen. Dia menolong seorang wanita tua diatas punggungnya sambil tetap tersenyum. Dia masuk kerumah seorang wanita miskin, lalu duduk membantu dan bershadaqah kepadanya, maka rumah wanita tua yang muram itu pun kembali cerah, hingar binger dengan cahaya.
Sementara sang pangeran masih memperhatikannya dengan penuh kekaguman sampai Jamilah kembali kerumahnya. Jamilah terlihat mencium tangan bapaknya dan juga pipi ibunya sambil tersenyum. Dengan tersenyum pula dia melihat cermin dan berkata “Ya Allah, semua nikmat yang ada padaku atau pada siapa pun dari makhluk-Mu tak lain berasal dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, bagi-Mulah segenap syukur dipanjatkan.”
Mendengarnya sang pangeran pun bertambah kagum dan bergumam, “Bagaimana dia bisa terlihat sangat cantik ketika dia tersenyum? Ya, hanya ketika dia tersenyum,”
Sang pangeran pun bergegas pulang dan menemui penasihatnya, kemudian dia bertanya tentang rahasianya. Sang penasihat tersenyum dan berkata, “Bukankah tuan merasakan keindahan hatinya?,”
Sang pangeran pun menganggukkan kepalanya. Tak lama berselang, dia pergi untuk menikahi wanita itu dan menjadikannya permaisuri kerajaan.

Hmm, setelah membaca cerita diatas jadi tau dong gimana caranya untuk menjadi sosok yang cantik. Ups bukan Cuma sekedar cantik luar tapi yang paling penting adalah cantik hati.
Dan dari cerita diatas dapat juga ditarik kesimpulan bahwa untuk menjadi cantik tidak perlu susah payah ngambur-ngamburin uang untuk beli beragam kosmetik atau pun pakaian yang serba terbuka atau bahkan melakukan ‘renovasi’ besar-besaran dengan suntik sana sini.
Cukup dengan memperlihatkan senyum penuh keikhlasan maka kecantikan akan keluar dengan sendirinya.
Soo, siap untuk menjadi cantik alami?!? ^_^

Rabu, 19 Januari 2011

10 keluhan cewek tentang cowok
1) Kalo aku memperlakukannya dengan baik, ia pikir aku jatuh cinta kepadanya. Kalo tidak, dibilangnya aku sombong. Bingungin aja.
2) Kalo aku berpakaian bagus, ia pikir aku sedang menggodanya. Kalo tidak, dibilangnya aku ini norak.
3) Kalo aku berdebat dengannya, ia bilang aku keras kepala. Tapi kalo aku diem, ehh dibilangnya aku ga punya otak, ga gaul, cupet.
4) Kalo aku lebih pintar, ia akan kehilangan muka. Kalo ia yang lebih pintar, ia merasa hebat.
5) Kalo aku tidak cinta padanya, ia akan berusaha mendekatiku. Tapi kalo aku mencintainya, ia malah akan mencoba menghindariku. Arghhhhh!!!!!
6) Kalo aku beritaukan masalahku kepadanya, dia bilang aku hanya menyusahkan. Kalo tidak, dibilangnya aku ini tidak mempercayainya. Huh….
7) Kalo aku cerewet, dia bilang aku seperti baby sitter. Kalo dia yang cerewet katanya itu tanda perhatian. Doh!!!!!
8) Kalo aku melanggar janji, aku tidak bisa dipercaya. Tapi kalo dia yang ingkar janji, katanya itu karena terpaksa.
9) Kalo aku menyakitinya, aku dibilang kejam, ga punya hati. Tapi kalo dia yang menyakitiku, itu cuma perasaanku aja yang terlalu sensitif, sulit dibuat bahagia.
10) Kalo aku kasih tau 9 hal diatas kepadanya, katanya aku melebih-lebihkan. Tapi kalo ga, aku kok jadi ga jujur ya. Musingin kan??!



10 keluhan cowok tentang cewek
1) Kalo aku serius ingin berteman lebih dekat, ia pikir aku agresif. Kalo ga, dibilangnya aku ini sok cool.
2) Kalo aku mendebat karena dia salah, katanya cowok kudu ngalah. Kalo ga, katanya aku ga gentleman, ga ngerhargai cewek. Mumet, mumet!!!
3) Kalo aku ngomentarin dia (tentu demi kebaikannya juga) dia malah bilang kalo aku cerewet kayak cewek. Tapi kalo aku diem, dibilangnya aku ga punya pendirian.
4) Kalo aku cerita semua masalahku, dia bilang aku cengeng. Kalo ga cerita, dia tanya-tanya terus sampe aku curhat.
5) Kalo aku serius menginginkannya, dia jual mahal. Kalo aku give up, nyerah, ia bilang aku ga serius.
6) Kalo aku bilang ga ngerti dengan sikap dan jalan pikirannya, dia bilang aku ga pengertian. Tapi kalo aku bilang ngerti, dia bilang aku sok tau. Huh!!!
7) Kalo dia mendadak diam membisu, aku harus bisa ngertiin apa maunya. Kalo aku ga tau apa maunya, dia bilang ‘kita ini emang ga cocok’.
8) Kalo aku nunjukin perasaan, dia bilang aku sensitif. Kalo ga, aku dibilangin “garing”. (emang kue?!?)
9) Kalo aku menyakitinya, dia bilang aku kejam. Tapi kalo dia yang menyakitiku, itu Cuma karena aku terlalu posesif hingga sulit merasa bahagia.
10) Kalo aku kasih tau 9 hal diatas kepadanya, ia bilang fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Tapi kalo ga, dia bakalan ngakakak dikira dia selalu benar. Rese kan?!?

makna kebebasan

Dahulu, ada seorang raja yang punya anak yang selalu murung. Suatu hari si Raja bertanya kepada anaknya, “Wahai anakku, hal apakah kiranya yang selalu membebani pikiranmu, hingga kau selalu nampak murung?,”
“Maafkan anaknda, ayahanda, anaknda ingin sekali diberi kebebasan untuk menentukan nasib sendiri. Tanpa campur tangan ayahanda yang seorang raja. Anaknda juga tidak punya keinginan menjadi raja. Maafkan anaknda ayahanda.” Sahut si anak terus terang.
“Baiklah jika itu sudah menjadi pilihanmu,” kata sang raja pasrah. Ia juga menganjurkan anaknya untuk pergi ke suatu negeri dimana aka nada banyak kebebasan di sana. Dia bisa tinggal disana, karena kebetulan ayahnya mengenal betul raja di negeri itu.
Lalu pergilah anak itu ke negeri tersebut. Anak itu melintasi padang pasir selama satu bulan penuh dan akhirnya tiba di negeri itu. Begitu sampai di gerbang batas negeri, si anak menemukan keriuhan. Para pedagang berlalu lalang, orang-orang bercakap-cakap, berbagai macam musik mengalun, dan lain sebagainya.
Negeri itu kecil tapi rakyatnya bebas melakukan apa pun. Bahkan keluar masuk istana raja. Namun anehnya tidak pernah ditemui kekacauan. segalanya tertib dan rapi.
Di satu sudut, anak itu melihat orang tua sedang duduk dibawah pohon. Anak itu menghampirinya lalu bertanya, “Pak tua, siapakah raja di sini?,”
“Akulah raja disini,” jawab pak tua itu.
“Loh kenapa raja duduk-duduk dibawah pohon seperti ini?,” tanyanya keheranan.
“Aku raja negeri ini. Aku bebas melakukan apa pun,” sahut pak tua mantap.
Si anak pun menyampaikan maksud kedatangannya dan salam dari ayahnya. Ia pun menyatakan keinginannya untuk tinggal di negeri itu. “Aku ingin bebas seperti anda,” kata anak itu kemudian.
“Bisa saja. Sekarang kamu bebas berkeliling di istana dan negeriku semaumu.,” sang raja diam sebentar kemudian meneruskan, “Tapi aku akan menitipkan satu hal padamu.” Sang raja pun memberikan anak itu sendok teh berisi sebuah kelereng.
“Sambil kau berjalan-jalan, bawa sendok ini tapi kelerengnya jangan sampai jatuh,” sambungnya lagi.
Anak itu mulai berkeliling naik turun sekian banyak tangga istana, keluar masuk taman kota, sambil matanya terus tertuju pada sendok yang dibawanya. Setelah selesai berkeliling ia kembali ketempat sang raja tadi.
“Bagaimana?,” tanya raja. “Bagaimana pendapatmu tentang negeriku yang indah? Juga tentang istanaku? Apakah kau juga melihat taman-taman kota?,”
Anak muda itu merasa malu. Dia mengaku tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu focus pada usaha menjaga kelereng di sendoknya.
“Kalau begitu pergilah berjalan-jalan lagi dan nikmatilah keindahan negeri dan istanaku.” Kata sang raja.
Merasa lebih diberi kebebasan, anak itu mengambil sendoknya lalu berkeliling melihat keindahan negeri itu. Ia melihat taman-taman kota juga segala jenis kendaraan yang berlalu lalang. Setelah puas melihat-lihat anak itu kembali mendatangi sang raja. Ketika ia bertemu sang raja, ia bercerita panjang lebar tentang apa yang dilihatnya.
“Tapi dimana kelereng yang tadi aku titipkan?,” tanya sang raja singkat, saat anak tadi selesai bercerita.
Anak muda itu segera melihat sendok ditangannya dan menyadari kelerengnya telah hilang. Kemudian raja pun berucap lirih, “Orang cenderung melupakan tanggung jawabnya jika diberi kebebasan,”