Dua sisi cinta yang bertolak belakang

Cinta itu manis bagai gula. karena cinta, dunia menjadi begitu indah Hujan dengan dinginnya dan matahari dengan panasnya akan menjadi sahabat atas nama cinta. Dalamnya lautan dan luasnya samudera menjadi tak berarti karena cinta. Cinta membuat manusia membangun gedung pencakar langit dan terbang menembus langit bahkan mampu menembus bumi. Cinta membuat semuanya menjadi mungkin. Itulah cinta yang menjadi rebutan manusia sepanjang masa.

Cinta mengubah pribadi seseorang dalam sekejap mata, cinta membuat muka masam jadi berseri, kantong yang tipis serasa tebal hingga seorang penakut menjadi pemberani. Cinta yang menyebabkan seseorang tak merasakan sakit, derita jadi jalan keluar bahkan membuat seseorang menjadi kuat di tengah himpitan hidup yang mendera. Itulah cinta, ia ibarat bensin yang mampu menggerakkan mesin, angin yang mampu bergerak super elastis, dan bagaikan matahari yang mampu menerangi semesta. bagi sebagian orang cinta adalah nafas kehidupan.

Dan karena cinta pula banyak orang yang gelap mata, buta hati, dangkal pikiran. Berperilaku tidak terkontrol dan cenderung seperti orang yang sedang berkhayal dan bermimpi. Pikirannya selalu melayang-layang membayangkan keindahan dan ketakjuban sang kekasih, makan tak enak, tidur tak nyenyak. Siang malam dilalui dengan mata terbuka menatap langit-langit membayangkan wajah sang kekasih bersama waktu yang terbuang percuma!!!

Atas nama cinta pula seseorang tega mengakhiri hidup dengan cara tragis, terlentang di rel kereta api, meminum racun, ataupun menjerat lehernya sendiri. Atas nama cinta pula seseorang tega membunuh sesama.
Cinta membuat manusia merintih dan menangisi hidup sepanjang masa.

Namun, seburuk atau setragis apapun cerita cinta, masih saja banyak pasangan yang ingin menjelma menjadi romeo juliet walaupun mereka tau kisah itu berakhir dengan kematian yang tragis!!!!!