ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Sabtu, 21 November 2009

siapa saja yang bisa disebut soulmate???

setiap kali mendengar selebritas atau kenalan kita membubarkan perkawinan mereka, diam-diam (mungkin) kita berpikir "makanya menikah itu dengan soulmate dong!!!" atau "aku nikahnya ntar aja deh kalo udah nemu dengan soulmate ku".
dan yang disebut ntar itu ternyata bisa sampe bertahun-tahun.

bersamaan dengan tingginya pemberitaan perceraian, maka tinggi pula frekuensi penyebutan soulmate. artinya, istilah soulmate makin populer meskipun pemahaman tentang kata itu jadi nomor belakangan.

sementara itu 'industri soulmate' terus menyubur, memberikan petunjuk bagaimana cara menemukan, mengenali dan memikat si soulmate.
ada yang mengaku modern tapi percaya ramalan kartu dalam usahanya mencari belahan jiwa itu, ada yang rajin mengisi kuis soulmate di majalah-majalah, ada yang getol menenteng laptop dan mencari hotspot lalu berselancar disederet situs yang terus menyakinkan pengunjungnya bahwa ribuan orang yang sedang putus asa juga tengah mencari soulmate.

bahkan dijaman dulu, orang-orang sudah mencoba-coba menjelaskan apa itu soulmate. Aristoteles, salah seorang filsuf Yunani yang juga rekan Socrates, bahkan sampai mengarang sebuah teori bahwa manusia pada mulanya mempunyai 4 kaki, 4 tangan dan 1 kepala berwajah 2.
nah, mahluk ini punya kekuatan yang luar biasa sehingga membuat para dewa menjadi puyeng. dan para dewa pun merasa khawatir, sebab belum tentu mereka mampu menghadapi serangan mahluk ini kalo sewaktu-waktu ia mengamuk.

Dewa-dewa bingung, kalo mahluk ini dimusnahkan dengan sambaran halilintar nan dahsyat seperti yang mereka lakukan selama ini pada para raksasa, siapa yang nantinya akan memuja dewa-dewa itu lagi? toh apa enaknya jadi dewa jika tidak ada yang yang memuja dan memberi sesajen?

akhirnya dewa Zeus, dewa tertinggi, mengajukan jalan tengah, ia membelah mahluk itu menjadi dua seraya mengutuk mereka (ini merupakan salah satu hobi para dewa,yaitu mengutuk manusia) agar mereka menghabiskan sisa umur dengan mencari separuh pasangan mereka itu.

cerita ini jelas mengada-ada, namun menunjukkan betapa soal mencari pasangan jiwa ini sudah ada sejak dulu dan dianggap begitu penting sehingga masyarakat Yunani saja sampai mengarang cerita sefantastis itu.
meski istilah soulmate lebih sering diasosiasikan ke soal perjodohan pria dan wanita alias suami istri, namun tidak menutup kemungkinan bahwa yang disebut soulmate itu adalah orang diluar pasangan pernikahan.
sebab yang disebut soulmate itu (menurut ibu Yati Utoyo Lubis) adalah orang yang sangat mengerti tentang diri kita, dimana kita bisa cerita apa saja kepadanya, dan jika ia tidak ada untuk waktu yang cukup lama kita akan merasa kehilangan.

kepada soulmate-lah kita benar-benar bisa rileks dalam mengungkapkan diri kita sebenarnya tanpa merasa jaim.
dengan demikian, siapa pun yang dengannya kita merasa asyik dan enjoy tanpa harus jaim melakukan hal yang ancur sekalipun, bisa kita sebut sebagai soulmate kita. dia bisa teman, sahabat, saudara bahkan mungkin orang tua kita sendiri.

Tidak ada komentar: