Selamat Tinggal Masa-masa Indah

ngejomblo itu asyik, seru dan nikmat. kalau diibaratkan makanan, maka jomblo adalah makanan paling enak sedunia seperti coklat dan es krim.


seorang jomblo bebas kemana aja, ngapain aja tanpa perlu mikirin seesorang yang disebut pacar, suami atau pasangan jadi ngambek atau bahkan ngamuk-ngamuk karena kegiatan kamu.

menjadi jomblo nggak perlu repot dengan perasaan cemburu serta segala tetek bengeknya. juga nggak harus bolak-balik beli pulsa hanya untuk ngebalas SMS nggak penting semisal, udah makan? lagi ngapain? udah maghrib, sholat yuk! serta, met bobo...

akh, seandainya aku b isa mengulang waktu, aku mau kembali ke hari jum'at beberapa minggu lalu. mengulang dan mengganti jawabanku dengan yang sesuai kata hatiku. bukan jawaban karena keterkejutan hingga 'melahirkan' kalimat spontan yang belum ku telaah hasilnya.

dan seandainya, aku tidak harus memikirkan orang tuaku, ingin sekali kaki ini berlari ke sudut bumi menyembunyikan diri demi mempertahankan status kejombloanku.

kenyataannya, dibelakangku berdiri kedua orang tua yang kuhormati dan harus kulindungi martabatnya. kedua orang tua yang sudah sejak lama menanti hari itu tiba, membuatku semakin tidak tega untuk menghancurkan harapan serta penantian mereka.

hufh, harus menanggalkan status jomblo setelah sekian lama bertengger di hidupku terasa sangat menyiksa dan menyakitkan. seolah berjalan diatas bebatuan tajam tanpa alas kaki. meninggalkan sebuah luka.

ironi yang memasung nurani harus kujalani demi bahagia dan senyum orang-orang sekitarku.

bagi yang masih jomblo, nikmatilah saat-saat bahagia itu. isilah dengan berbagai hal, karena layaknya masa indah SMA, masa jomblo pun takkan terlupakan.

menit-menit terakhir pelepasan status jomblo