ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Kamis, 16 Juni 2011


Daerah ranjau. Tau dong maksudnya?
Itu loh, tempat yang terlihat tenang dan aman tapi jika salah menjejakkan kaki, maka bom yang tertanam didalamnya akan meledak, menyebabkan luka dan kehancuran.
Dan ternyata yang namanya ‘daerah ranjau’ juga udah merambah kehidupan remaja. Salah satunya yaitu masalah seksual (daerah yang seringkali ‘dikunjungi’ para remaja baik sadar ataupun tidak).
Informasi-informasi tentang bahaya seks di usia remaja pun sudah sering kali dan buanyak dibahas disekolah-sekolah, TV bahkan Koran maupun majalah. Tapi semuanya itu nggak gitu ampuh untuk menghalangi remaja agar nggak ngelakuin hubungan seks pranikah.
Nah loh, kenapa gitu?
Alasan pertama, kebanyakan remaja nggak bisa menghubungkan diri mereka sendiri dengan bahaya-bahaya yang antara lain kehamilan dan AIDS. Maksudnya, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa kejadian buruk bisa terjadi pada orang lain tapi bukan pada mereka.
Kedua, rasa keingintauan mereka yang teramat besar. Seringkali tanpa diimbangi dengan pemikiran yang sehat. Sebuah wilayah misterius dan terjamah oleh remaja. Mereka sudah pernah mendengar dan membaca tapi hanya sedikit yang mengetahui pasti apa yang sesungguhnya bagaimana akibatnya.
Dan satu hal lagi yang sering membuat remaja sering mengacuhkan informasi-informasi itu adalah pesan yang terkadang sulit dipahami, membingungkan, nggak jelas bahkan banyak yang kontradiktif, sehingga menciptakan perang batin dalam benak mereka.
Disatu sisi, mereka ‘menangkap’ bahwa seks adalah bagian hidup yang sangat penting. Dan dengan melakukannya, mereka bisa menjadi orang dewasa. Sementara di lain pihak (orang dewasa) mengatakan untuk nggak melakukannya karena akan mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh AIDS dan akan menorehkan ‘arang’ di muka keluarga.
Beribu-ribu remaja telah mengalami penderitaan batin yang lebih berat dari bayangan mereka sebelumnya, karena mereka memilih untuk aktif ‘berhubungan’. Sebagian dari mereka merasa nggak berharga lagi. Sebagian lagi membohongi diri sendiri dengan menyembunyikan kebenaran kebenaran dan menutupi perasaan mereka yang sebenarnya.
Banyak alasan yang remaja berikan untuk bisa melakukannya. Ada yang menginginkan status, ada yang terpengaruh miras atau narkoba, ada yang coba-coba dll dsb.
Tapi satu hal yang pasti, mereka nggak tau apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan. Mereka nggak menyadari keruwetan dan akibat-akibatnya secara fisik dan emosi yang ditimbulkan oleh perbuatan mereka. Mereka nggak akan siap menanggung seluruh tanggung jawab yang dituntut oleh akibat hubungan itu.

standar ganda kuno yang harus diketahui remaja putri, “Cowok ingin ‘berhubungan’ sama cewek, tapi dia nggak mau menikahi wanita yang ‘gampangan’. Cowok yang berbicara manis agar dapat ‘membuat gol’ dimalam sebelumnya, mungkin nggak mau memandang memandang cewek itu lagi esok harinya.”
So guys, cewek nggak diciptakan didunia ini untuk menjadi ‘objek’. Cowok juga bukan hanya hormone berjalan yang hanya punya tujuan yang ‘itu-itu’ aja.
Berilah penghargaan pada diri sendiri. Jangan mencampur adukkan seks dan cinta. Jangan mengaburkan antara persahabatan dan popularitas.
Kalau orang lain ‘melakukannya’, bukan berarti kamu harus melakukannya juga kan?!
Yakinlah, akan datang saatnya kamu siap untuk memasuki hubungan orang dewasa yang penuh cinta dan tentu saja legal. Seseorang yang tepat ada diluar sana sedang menunggumu. Waktu yang tepat akan mengunjungimu. Maka tunggulah dengan sabar sembari menyiapkan dirimu menyambut masa dewasa dengan berbagai aktivitas positif yang berguna untuk masa depanmu.
Dan ingatlah, kamu nggak perlu ‘melakukannya’ hanya untuk merasa kayak orang dewasa atau untuk merasa diterima oleh orang lain.
Seks bukanlah permainan. Melakukannya sebelum menikah adalah sebuah keputusan yang bakal memberikan pengaruh negatif sepanjang sisa hidup. Ada banyak yang dipertaruhkan dan kemungkinannya kecil untuk bisa menang.

Punya seseorang yang dicintai, hal baik yang dilakukan dan sesuatu yang ditunggu adalah bumbu hidup bahagia.

Tidak ada komentar: