ulie said

TiDak AdA mAnuSiA YanG Bod0H
yAnG aDa HanYa MaNusIa yANg MalAS

Senin, 07 November 2011

Kandung, tiri atau binatangkah yang paling baik?

Pemberitaan dikoran tanggal 5 Nopember’11 (kaltim post) benar-benar ‘memiriskan’ perasaan. Kening menjadi berkerut, tangan mengurut dada, sementara kepala menggeleng-geleng karena tak habis pikir bagaimana mungkin seorang ibu tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri dengan memotong leher sang anak yang berumur 5 bulan hingga terlepas dari badannya? Perilaku yang sangat-sangat diluar nalar manusia, sebuah peristiwa yang biasanya hanya terjadi didalam cerita atau film namun kini benar-benar terjadi dialam nyata. Dulu, yang sering kali dikonotasikan ‘negatif’ hanyalah ibu tiri. Sudah lazim dan familiar tersiar bahwa ibu tiri suka menyiksa sang anak yang notabene bukan terlahir dari rahimnya. Hingga difilm-film maupun sinetron seringkali memasang ibu tiri sebagai peran antagonis plus sadis. Namun, kini ‘kedudukan’ ibu tiri mulai tergeser karena ternyata ibu kandung pun bisa berlaku sesadis bahkan lebih kejam dari ibu tiri itu sendiri. ‘kekejaman’ dari orang tua kandung sebenarnya pun tidak hanya berasal dari ibu, dibeberapa daerah bahkan ada kasus dimana ayah kandung dengan tega menjamahi anak gadis sendiri baik itu sudah beranjak dewasa maupun yang masih dibawah umur. Dan ketika perilaku mereka terendus, mereka akan beralasan bahwa mereka melakukan itu karena khilaf (itu bagi yang ‘malu-malu’ untuk mengakui kejahatan mereka. Hufh, sayangnya banyak sekali orang yang amat sangat menyukai kata ini, sepertinya kata ini adalah kata yang mengandung magis yang apabila diucapkan akan langsung mendapatkan pengampunan dari orang lain). Alasan lain, mereka ingin ‘jajan’ diluar tapi nggak punya uang (orang yang mengemukakan alasan ini sebagai pembenaran adalah orang yang tolol bahkan mungkin idiot. Logikanya kenapa dia harus melampiaskannya pada anak mereka sendiri sementara sang istri ada disisidalam keadaan masih kuat dan normal). Hmm, klise dan terkesan dibuat-buat, memang. Tapi itulah manusia mereka sudah sangat terbiasa mencari pembenaran atas kesalahan mereka. Yang intinya, sesalah apa pun perbuatan mereka, tetap saja itu adalah hal yang benar. ntah benar dimata siapa? Sebuah pepatah mengatakan, sebuas-buasnya binatang, tidak akan mungkin memakan anaknya sendiri. Pepatah ini membuat hati berkata, mungkin binatang memang jauh lebih baik dari manusia yang konon ‘katanya’ punya otak. Apakah ini sudah tanda-tanda bahwa akhir zaman mulai mendekat? Ataukah karena umur bumi yang sudah terlalu tua dan uzur hingga berdampak pada perilaku manusia yang hidup didalamnya? Wallahualam bis shawab….

Tidak ada komentar: